Thursday, September 24, 2015

Sate yang Terakhir Kalinya

sate

Namanya zaki, dia sangat suka sekali dengan yang namanya sate. Hingga suatu hari, ia menemukan tempat makan yang menjual sate dengan cita rasa yang tiada tara. Aroma satenya, sungguh benar - benar menggoda siapa saja yang lewat.

Tempat makan ini berada di pinggiran jalan. Zaki sepertinya sudah tidak sabar untuk mencoba makan di tempat ini. Dia mengeluarkan dompet dari sakunya, lalu ia menghitung uang yang ada di dompetnya. "Hmm... alhamdulillah cukup" ujarnya.

Ia lalu masuk ke tempat makan itu, seperti harimau buas yang ingin menangkap mangsanya. Ini merupakan kesekian kalinya ia mencoba makan di sembarang tempat. Bahkan, hampir belasan rumah makan ia kunjungi demi mencicipi masakan kesukaannya, yakni sate.

Dia langsung memesan menu kesukaannya, tanpa basa basi terlebih dahulu. Ia duduk dan menunggu makanan datang. Tiba - tiba, suasana tempat makan itu menjadi kacau karena ada seorang preman masuk kedalam tempat makan itu.

Preman itu datang bersama teman - temannya. Mereka lalu mengobrak abrik tempat makan itu. Sekarang, tempat makan itu bagaikan kota yang baru saja diterpa badai. Zaki tidak tahan diam saja melihat pegawai restoran yang dihajar oleh preman itu. Langsung saja ia memukul bagian kepala salah satu preman tersebut.

Tak lama kemudian, zaki dihajar oleh sekumpulan teman preman itu. Dari hidungnya mengeluarkan darah yang cukup banyak. Ia dihajar berkali - kali, ditendang dan juga dipukul. Zaki merasakan sakit yang teramat sangat dikepalanya.

Ternyata, kepalanya bocor dan tak henti - hentinya mengeluarkan darah. Mata zaki perlahan - lahan mulai menutup, seiring kesadarannya yang mulai menghilang. Ini mungkin terakhir kalinya ia mencium aroma sate yang masih teringat jelas dibenaknya. Hanya sate yang saat ini ada dipikirannya.

Related Posts

Sate yang Terakhir Kalinya
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.