Saturday, September 26, 2015

Si Kucing Misterius

kucing misterius

Robert melewati sebuah pintu. Ia tampak gelisah. Ia tidak yakin kalau itu ruangannya. Dengan perasaan cemas berharap keberuntungan, ia lalu membuka pintu dengan perlahan. Tanpa disangka seekor kucing muncul. Ia terkejut sambil berteriak. Anak-anak dikelas tertawa karenanya. Ia malu sekali. Benar-benar malu. Baru pertama kali ia berteriak sekencang itu. Ia masih teringat bagaimana ia bertemu dengan seekor kucing. Matanya menakutkan. Tetapi pada malam hari matanya hitam, besar, bulat dan lucu, tetap saja ia tidak suka kucing. Entah apa penyebabnya, yang pasti ia trauma dengan kejadian itu.

Pintu itu terbuka dengan sendirinya. Tanpa ia sadari, sekelebat bayangan hitam mendekat dan masuk... Masuk ke dalam lemari. Lemari bergerak tak beraturan. Jantungnya berdegup kencang. Ia bahkan bisa mendengar macam-macam suara, detak jantung, denyut nadi, desahan napas tak beraturan. Dengan segenap rasa ingin tahu dan keberanian. Ia membuka lemari itu perlahan-lahan. Aroma busuk menggampar hidungnya. Ia semakin takut. Kakinya tidak dapat bergerak, seperti terkunci. Tetapi tangannya tetap ingin membuka lemari. Tanpa perintah dari otaknya, tangannya menggenggam gagang lemari. Dan membukanya secara perlahan-lahan. Bunyinya membuat ngilu. Keluarlah sesosok makhluk aneh. Dan.. AAAAA... Teriakannya membangunkan para hewan yang sedang tertidur lelap.

Ternyata hanya seekor kucing. Baunya berasal dari got. Mungkin si kucing tercebur atau bagaimana. Yang jelas dia akan memandikannya. Ia kemudian mengangkat kucing tersebut. Dilemparnya ke dalam kamar mandi. Disiram. Kegaduhan yang luar biasa terjadi. Kakinya dan tangannya kena cakar kucing. Tapi Robert tetap membersihkan si kucing dan mengeringkannya dengan handuk. Ia lama-lama jadi suka kucing. Ternyata kucing itu lucu dan menggemaskan.

Related Posts

Si Kucing Misterius
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.